Senin, 14 Juni 2010

Cerita dari Singapore

Friday, June 11th 2010

Semingguan ini gw berada di Singapore. Dari hari minggu, tgl 6 juni hingga nanti hari minggu lagi tgl 13 juni. Sejau ini..what a great experience living here..travelling by myself and enjoying the life style of Singaporeans. Lots to learn, lots to follow, and lots to avoid. Banyak banget yang pgn gw share..ga tau mau mulai dari mana.

Hmm…mari mulai dengan gaya hidup orang-orang Singapore yang sangat menganut western system. Hal yang paling mencolok dan paling menarik mata gw adalah cara mereka berbusana..terutama yang cewe-cewe nya. Aduhai lah pokoknya!! Mereka kayany uda terbiasa banget dengan budaya barat yang kemana-mana pake tank top, celana pendek yang uda ga bisa dibedain dengan kolor, dandanan yang agak norak (itu berlaku untuk beberapa jenis orang aja sih). Tapi yah..gaya berpakaian itu ya cuma berlaku di kalangan anak muda..yang orang-orang tua sih tetep berpegang teguh pada adat istiadat Chinese asli. Tiap kali naik MRT, sejauh mata memandang, 80% anak muda memakai celana pendek (BANGET!) dan tank top, kadang kemben..ibu-ibu disini kadang ga sadar umur juga. Agak shock gw pertama kali kesini n mendapati orang-orang nya sangat BERANI dalam berpakaian. Selain cara berpakaian, hal lain yang mereka adopsi dari dunia barat adalah keberanian para pasangan yang lagi in love bener-bener nunjukin in love ny mereka di keramaian…stiap hari pas naik MRT, minimal di tiap kereta pasti ada 1 pasangan muda mudi yang lagi rangkul2an…pegang sana sini..ckckckckc…berasa nonton film 17+ live di MRT.

Pertanyaan yang ada di benak gw..apa gaya hidup western itu muncul karena Singapore udah termasuk dalam jajaran Negara maju???sehingga apa-apa mesti berstandarkan Negara-negara western? Ato apa karena terlalu bnyk turis-turis western yang jalan-jalan ke Singapore sehingga gaya hidup mereka akhirnya menular ke warga local Singapore???

Itu mungkin cuma segelintir ciri khas dari Singaporeans…(jelas..yang tidak pantas untuk ditiru..) selain dari gaya hidup yang amat bebas di Singapore, banyak sifat-sifat Singaporeans yang mesti dan wajib kita tiru.

Pengen banget memaparkan 1 per 1 hal-hal yang bisa ditiru dari mereka, tapi tulisan ini jadinya bakal sangat membosankan. Well, mulai dari hal-hal yang nurut gw perlu (baca : WAJIB) untuk kita tiru.

Firstly, orang-orang Singapore sangat amat mandiri. Ini yang sangat gw kagum dari mereka. Buktinya adalah, mereka terbiasa melakukan segala sesuatu sendiri, sejak mereka kecil. Ketika mereka dianggap sudah dewasa,mereka diharuskan berjuang untuk hidupnya sendiri. Sedikit sekali orang Singapore yang jobless, apa lagi cuma numpang hidup di rumah orang tua. On the other hand, sifat mandiri itu juga berdampak negative. Mungkin saking mandiri nya mereka, orang Singapore dicap sangat individualis. Tak bisa menyalahkan mereka, karena di Singapore, kehidupan amat keras. Tak ada yang akan membantu kita selain diri kita sendiri.

Secondly, mereka punya harga diri yang sangat amat tinggi. Ga da yang namanya sampah masyarakat kalo kamu hidup di Singapore (menurut pandangan gw sih). Even orang-orang jompo aja masi struggle bwt hidup mereka. Rasanya di Singapore gada istilah “Retire”. They work their entire lives. Bisa aja sih mereka masuk ke panti jompo yang dibiayai oleh pemerintah Singapore. Tapi lumayan banyak yang memilih tetap mengabdikan dirinya untuk bekerja dan melayani masyarakat selagi mereka punya tenaga. Kalo kamu ke food court di mall-mall di Singapore, perhatiin dhe yang jadi tukang bersih-bersih meja nya..para manula berumur 60 tahun ke atas. Awalnya gw bertanya, emxny mereka miskin banget mpe anak cucu mereka ga bisa biayain hidup mereka sampe mereka harus bekerja sendiri di hari tuanya???? Ternyata jawabannya bukan karena mereka miskin. Mereka bekerja karena mereka tidak ingin hidup dari keringat orang lain. Selagi masi kuat, ya cari uang sendiri..ini karena harga diri mereka yang amat tinggi. Bukan masalah anak mereka ga mampu ato mereka “dibuang” oleh anak-anaknya. Tapi budaya di Singapore memang mengajarkan mereka untuk berjuang sampai akhir. GREAT!!!

Thirdly, siswa-siswa di Singapore sangat aktif. Banyak kegiatan klub sepulang sekolah. Hal ini menjadikan mereka tidak hanya pintar di ilmu pengetahuan, tapi juga soft skill mereka amat sangat terasah. Ini gw dapat dari tmn gw yang kuliah di Singapore. Seorang mahasiswa yang disebut sebagai mahasiswa pintar, bukan hanya karena dia dapat nilai A di semua mata kuliah, tapi selain dapat nilai A juga harus aktif dalam klub-klub. Jadi pintar disini didefinisikan sebagai otak jenius + soft skill terasah. Tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang siswa agar diakui di masyarakat memang banyak. Ga heran SDM mereka hampir semuanya unggul. Beda dengan di Indonesia (maaf sebut merek), pintar kebanyakan ya hanya pintar di pelajaran ato pintar di kegiatan social. Bahkan gw pernah dengan dari temen ITB gw, anak ITB yang aktif di unit, kebanyakan ya PMDK (Perkumpulan Mahasiswa Dua Koma). Tragic.

Makanya gw salut banget sama siswa-siswa di Singapore yang bisa membalance kehidupan mereka. Sekolah bukan hanya tempat menuntut ilmu eksak, tapi juga ilmu social nya.

Well…itu 3 hal yang significan yang gw pelajari dari perjalanan wisata gw ke Singapore. Semoga pelajaran tidak sekedar jadi pelajaran, tapi melekat di otak, nempel ke sel syaraf, dibawa ke otot-otot dan akhirnya keluar sebagai suatu tindakan nyata. Di Singapore, gw ga hanya senang-senang, jalan-jalan n shopping..tapi gw juga nambah banyak ilmu kehidupan.hehehhe… ^^ gud nite.

11.44 pm Singapore time.

6 komentar:

chrhad mengatakan...

Asiik jalan2. Sendirian aja nih di sana? Ke tempat mana aja nih? (Gak sekalian ngupload foto2 jg? He he)

"…berasa nonton film 17+ live di MRT". Ya, tapi biar gitu juga media pornografi tetap dilarang by law, gak legal spt di negara2 Eropa.

Memang gaya hidup yg positif orang2 Singapura itu, kalo dicontoh oleh negara kita, pasti negara kita pun maju, mungkin lebih dari Singapura, soalnya negara kita kan lebih kaya dari segi potensinya, SDA maupun SDM (jumlahnya, terutama)

Btw, nginep di mana selama di sana? Trus, masi sempet nonton Piala Dunia 2010? Soalnya katanya di sana nonton TV Piala Dunia harus bayar, mahal pula, sampe pada protes (seperti yang ditulis di sini)

Btw, kalo boleh tau, totalnya habis berapa sekali jalan2 ke sana?

Hilda Persiana mengatakan...

wow..pertanyaanny banyak..berasa lagi ngasuh rubik konsultasi di majalah2 dhe..hoho...
err...gw pegi bedua sm adek gw..hahha..foto2 terlalu byk dhe..tar klo sempet gw upload bbrp..hoho...
soal gaya hidup, bener bgt..indonesia mx punya jau lebi byk potensi..tp mgkn juga krn jumlah penduduk kita yg sangat byk, jadi susah juga membangun mental orang-orang apalagi yang emx uda dari dulu nya gitu2 aja..
gw nginep tmpt sodara disana..kebetulan pny apartment gitu.klo soal biaya..krn gw kebanyakan belanja ini itu n biaya bwt jalan2 kyny mpir 7 or 8 jutaan juga dhe..bwt 2 org.tp tu blm masuk biaya tinggal.hhaha..klo tinggal di hotel jelas lebi mahal..
ga bisa ntn WC!!!hahahah...parah lah...siaran tv disana kyny terbatas dhe..

Winna mengatakan...

Love this one wek.. :)
The other thing u should know : mereka sangat tepat waktu.
Ketika tour leader bilang jam 7 ngumpul, mereka jam 6.50 udah di sana dan ngga pernah telat. not even once. haha..
it's something we should learn from them..

Hilda Persiana mengatakan...

setuju win!!!!!!!!!!!!!!! lots to learn from them...how'r u going??? is it boring there being alone???osjurnya uda mulai blm win?

Winna mengatakan...

hwhwhw iya.. mari kita mulai di lingkungan kita, WAA12.. XD hahaha.. hmm..miss u guys.. yah, kalo di kosan sendiri boring lah.. haha.. baru kerasa ramenya kalian ini.. :D
hmm..tadi baru ngumpul angkatan lagi.. katanya dalam waktu dekat deh mulainya.. dan dikasitaunya H-1 katanya.. hehe.. wish me luck deh..
can't wait to see u all here.. :)
how's hometown? attending hut khunzhong?

Unknown mengatakan...

yeahh,nothing to say but oleh2!!!
fufufu... ^^V

Posting Komentar