Rabu, 12 Mei 2010

Telinga

"ketika kamu jadi tempat curhat orang-orang, yang kamu butuhkan adalah telinga"

kalimat itu diucapkan oleh Ibu pembimbing katekumen gw sewaktu gw ditanya, "punya bakat apa?" gw bingung menjawabnya..gw punya bakat apa ya???? tidur siang 5 jam sehari dan masi bisa tidur pulas malamny?? tahan ga makan apa pun dari pagi sampai siang jam 2 n ga mrsa lapar sedikit pun?? is it called "talent"??

lalu si ibu pembimbing pun tanya, "atau kamu punya telinga??" gw bingung..yah jelas lah gw punya telinga..emxnya gw cacat??? tp melihat ekspresi muka gw yg shock diajukan pertanyaan itu, si ibu pun menjelaskan ke gw yg namanya telinga..

punya telinga artinya lu bisa ngedengerin org laen bercerita...n gak semua org punya kemampuan itu..byk org yg lebi senang berbagi ceritanya dibandingkan mendengar cerita org laen..apalagi kalo cerita nya sedih..dan penuh keluh kesah..
tp gw sadar..gw punya kemampuan itu..gw emx sering menjadi pendengar dibandingkan menjadi pendongeng..gw ga punya cerita..itu alasan gw klo ditanya, ad yg mau dibagikan??tp klo gw disuru mendengarkan curhatan orang laen, gw bisa tahan..bahkan dgn ga ngmg slama stengah jam n cuma dengerin doank..

tp trusny gw tnya sama si ibu, klo gw cm mendengarkan, apa bisa disebut sebagai teman curhat??gw seringnya ga bisa memberikan solusi yg baik bwt org2 yg curhat ke gw..Im not a good problem solver.. si ibu nya jawab.."orang yang butuh curhat ga perlu nasehat panjang lebar dr org laen..mereka hanya butuh orang untuk mendengarkan masalah mereka"
dipikir2...hal itu bisa masuk akal bisa juga nggak..

masuk akal karena...biasa org curhat kan emx pgn ngeluarin unek2nya supaya lega...tapi klo dblg gak masuk akal..yah...ssorg curhat ke lu kan supaya dy dpt penyelesaian masalahnya..supaya masalahny ga numpuk terus..jadi klo tmn curhatny cm ngedengerin n ga kasi komen apa pun..shabis cerita jg mslhny ttp aja segitu..ga berkurang smsx..

tapi gw akhirnya dapat penjelasan yang masuk akal dari si ibu..(si ibunya lulusan psikologi)..
trnyta ketika kita menceritakan masalah kita kepada orang laen..kita berusaha merangkai apa yang ada dalam otak kita menjadi sebuah cerita yang bisa dimengerti si pendengar..secara gak langsung, dengan merangkai masalah kita,, trnyata kita bisa menemukan inti masalah yg kita hadapi..tau inti masalah artinya kita tau apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah kita..

kesimpulannya...pada akhirnya setiap masalah akan diselesaikn oleh org yang mengalaminya..berbagi dengan orang lain hanyalah suatu cara untuk membantu kita menemukan apa yang menjadi masalah kita..bahkan kadang2 dengan bercerita kita bisa tiba2 mendapat pencerahan untuk masalah kita..

jadi trnyata si telinga sangat berguna...si telinga bisa membantu banyak orang menyelesaikan masalahnya hanya dengan mendengar saja..

5 komentar:

chrhad mengatakan...

Wah, baru mulai menulis blog tapi tulisan-tulisannya... inspiring.

Pada cerita-cerita maupun pesan-pesan yang disampaikan pada tulisan ini maupun sebelumnya, ada beberapa poin, tidak sedikit, yang "menyentil" bahkan "menyindir" saya pada pemikiran saya.

Tidak mudah memberikan komentar pada blog ini. Karena ditulis dengan pemikiran yang mendalam, tentunya perlu kehati-hatian dalam berkomentar.

Mengenai pernyataan "gw emx sering menjadi pendengar dibandingkan menjadi pendongeng..gw ga punya cerita.."
masa sih? Buktinya tulisan-tulisan dalam blog ini dapat dibawakan dengan menarik, serta membuat pembaca mau berpikir mengenai hidup.

Thanks for the sharing and keep posting. :D

Hilda Persiana mengatakan...

wow...ga nyangka bakal dikomen..thx buat komentarnya..
gw bwt blog ini krn gw ga pandai bercerita secara lisan..jadi gw lebi milih menceritakan apa yang ada dlm pikiran gw melalui tulisan ajah..hahaha..
anw..thx for reading..really surprised that my blog has a visitor..

chrhad mengatakan...

Hm, baru kepikir, semua orang punya telinga, namun ADA bahkan BANYAK orang yang tidak mau mendengar. Mereka sibuk dengan "dunia"-nya sendiri, hanya melihat dirinya sendiri, alhasil menjadi kurang peduli dengan orang lain. Malang sekali orang yang seperti itu, mereka itu "terpenjara" dalam "bui" yang mereka ciptakan sendiri, bergumul hanya dengan pikiran-pikirannya, serta menganggap semua hal di luar dirinya dengan asumsi dan praduga yang ia anggap benar, meskipun belum tentu begitu.

Tri Wahyuni Christiani mengatakan...

Mantap!! Hehehe. Sangat inspiratif

Hilda Persiana mengatakan...

chrchad : gw stuju sama lu..kita dikasi 2 telinga dan 1 mulut ya karena Tuhan pengenny kita lebi banyak mendengarkan daripada berbicara..heheheh..kadang mendengarkan bisa menjadi bentuk pelayanan bagi orang lain lohh..^^

tri : thx!! i'm learning now..hope i can be better in the next..

Posting Komentar